Twitter
RSS

Jangan Mati, Hatiku

Matinya Hati
Banyak yang menangisi jasad yang telah mati, tapi tak ada yang menangisi ketika hatinya mati. Padahal matinya hati lebih menyakitkan. Coba tengok hati kita masing-masing, masih hidupkah? atau terkena penyakit hatikah? atau bahkan telah mati?

Bilamana fisik kita yang sakit, kita tak perlu mikir panjang, langsung lari ke dokter mencari obat guna penyembuhan. Akan tetapi kita tidak pernah peduli terhadap hati kita yang sakit. Ketika penyakit jasad menyebar, kita melakukan segala cara untuk pencegahan. Akan tetapi kesiapsiagaan menghadapi penyakit hati dianggap primitif dan tidak mengikuti trend.

Penyakit fisik hanya memberikan efek pada orang itu saja, kalaupun menular hanya segelintir orang saja. Sementara itu penyakit hati jika menular, akan menyebar ke seluruh umat menyebabkan penghujung yang sangat buruk.

Seperti keharusan tersedianya makanan dan minuman untuk menjaga kelangsungan hidup kita. Dan kemaksiatan itu adalah makanan beracun yang akan merusak hati, bahkan bisa membunuhnya.

Kehidupan hati memang memerlukan perhatian yang lebih. Jika melakukan dosa sudah selayaknya kita segera mensterilkann hati kita dari dosa dengan bertaubat dan menyesal. Jadi, jangan biarkan hati kita mati.

Comments (0)

Posting Komentar